DEFINISI
Asma (Bronchial asthma ; Exercise Induced Astma) merupakan suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan yang bersifat sementara karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu.
PENYEBAB
Pada asma, penyempitan saluran nafas merupakan respon terhadap adanya suatu rangsangan, yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran nafas.
Orang-orang dengan asma biasanya membawa gen yang membuatnya lebih rentan untuk terkena asma. Selain itu faktor lingkungan, terutama kondisi sebelum dan sekitar masa kelahiran, juga bisa mempengaruhi terjadinya asma pada seseorang.
Asma dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, misalnya serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pada serangan asma, otot polos bronkus berkontraksi sehingga menyempitkan saluran nafas disebut (bronkokonstriksi), jaringan yang melapisi saluran nafas mengalami adanya pembengkakan karena adanya reaksi peradangan, dan terjadi pelepasan sekresi mukus ke dalam saluran nafas. Akibatnya, diameter saluran nafas menyempit, sehingga menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.
Pada asma, jalan nafas yang menyempit bersifat reversible, yang berarti jalan nafas akan kembali dengan sendirinya atau dengan terapi yang sesuai, dimana kontraksi otot polos jalan nafas akan berhenti dan reaksi peradangan akan membaik, sehingga jalan nafas akan kembali lebar, serta aliran nafas yang masuk dan keluar paru-paru kembali normal.
Ada sel-sel tertentu pada saluran nafas (terutama sel mast) yang tampaknya berperan untuk terjadinya penyempitan saluran nafas. Sel mast yang terdapat di sepanjang bronkus melepaskan zat-zat, seperti histamin dan leukotrien, yang menyebabkan terjadinya :
- Kontraksi otot polos
- Peningkatan pembentukan lendir (mukus)
- Migrasi sel darah putih tertentu ke daerah tersebut.
Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai alergen, misalnya serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Ada juga faktor pemicu lain yang dapat menyebabkan penyempitan saluran nafas pada orang-orang dengan asma, misalnya infeksi, iritasi, atau bahkan pemakaian obat tertentu, seperti aspirin.
GEJALA
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Sebagian penderita lebih sering terbebas dari gejala asma dan hanya sewaktu-waktu mengalami serangan sesak nafas yang singkat dan ringan. Penderita lainnya hampir sering mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan sesak nafas yang hebat setelah terkena infeksi virus, berolahraga atau terpapar dengan alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga adakalanya bisa menyebabkan timbulnya gejala asma.
Serangan asma bisa terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan adanya suara nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk, dan sesak nafas. Bunyi megi terdengar saat penderita mengeluarkan nafas. Di lain waktu serangan asma bisa terjadi perlahan-lahan dengan gejala yang muncul bertahap dan semakin memburuk. Serangan asma bisa berlangsung beberapa menit, beberapa jam, atau bahkan beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau saat melakukan olahraga.
Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan ini, penderita juga sering kali akan mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesak nafas yang hebat. Penderita menjadi linglung, letargis (dimana kesadaran mulai menurun, penderita seperti tertidur lelap, tetapi masih dapat dibangunkan sebentar, kemudian tertidur kembali), dan tampak sianosis (kulit seperti kebiruan). Gejala-gejala ini merupakan tanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan penanganan darurat.
DIAGNOSA
Diagnosa asma ditegakkan berdasarkan gejala asma yang khas.
Untuk memperkuat diagnosa asma dapat dilakukan pemeriksaan fungsi paru secara berulang, misalnya dengan sirometri, yaitu dilakukan sebelum dan sesudah penderita mendapatkan obat untuk melebarkan saluran nafas. Jika hasil pemeriksaan lebih baik setelah penderita mendapatkan obat, maka sesak nafas kemungkinan disebabkan oleh asma. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya sumbatan saluran nafas dan untuk memantau pengobatan.
Menentukan faktor pemicu asma sering kali tidak mudah. Tes kulit pada alergi bisa juga membantu untuk menentukan alergen yang mungkin memicu timbulnya gejala asma. Namun munculnya reaksi kulit apada tes alergi, bukan berarti alergen yang diperiksa tersebut pasti menyebabkan timbulnya asma. Seseorang harus dapat mengamati apakah serangan asma muncul setelah terpapar oleh alergen tersebut atau tidak.
PENGOBATAN
Terapi asma didasarkan atas dua kelompok obat yaitu, obat anti peradangan dan obat untuk melebarkan saluran nafas (bronkodilator).
Obat anti peradangan, termasuk di dalamnya kortikosteroid, leukotrine modifier, dan obat yang bekerja menstabilkan sel mast. Obat ini menekan reaksi peradangan yang menyempitkan jalan nafas
Kortikosteroid bekerja menghambat respon peradangan tubuh, dan sangat efektif untuk mengurangi gejala asma.
Leukotrin modifier
Obat-obat golongan leukotrin modifier atau disebut juga penghambat leukotriene, juga dapat membantu mengendalikan asma. Obat-obat jenis ini merupakan obat anti peradangan yang bekerja dengan cara mencegah kerja atau pembentukan leukotrine, yaitu zat kimia yang dibuat oleh tubuh untuk terjadinya bronkokonstriksi (terjadinya penyempitan saluran nafas). Obat ini sering digunakan untuk mencegah terjadinya asma ketimbang untuk mengatasinya.
Clear lung tea
Ini merupakan komposisi teh yang sangat baik untuk mengatasi permasalahan penyakit terhadap paru-paru.
Cordyceps plus capsule
Obat capsule ini sangat baik untuk penderita paru-paru, asma, dan berkaitan mengenai bakteri dan virus dari paru-paru.
Baca Juga :
PENGOBATAN
Terapi asma didasarkan atas dua kelompok obat yaitu, obat anti peradangan dan obat untuk melebarkan saluran nafas (bronkodilator).
Obat anti peradangan, termasuk di dalamnya kortikosteroid, leukotrine modifier, dan obat yang bekerja menstabilkan sel mast. Obat ini menekan reaksi peradangan yang menyempitkan jalan nafas
Kortikosteroid bekerja menghambat respon peradangan tubuh, dan sangat efektif untuk mengurangi gejala asma.
Leukotrin modifier
Obat-obat golongan leukotrin modifier atau disebut juga penghambat leukotriene, juga dapat membantu mengendalikan asma. Obat-obat jenis ini merupakan obat anti peradangan yang bekerja dengan cara mencegah kerja atau pembentukan leukotrine, yaitu zat kimia yang dibuat oleh tubuh untuk terjadinya bronkokonstriksi (terjadinya penyempitan saluran nafas). Obat ini sering digunakan untuk mencegah terjadinya asma ketimbang untuk mengatasinya.
Clear lung tea
Ini merupakan komposisi teh yang sangat baik untuk mengatasi permasalahan penyakit terhadap paru-paru.
Cordyceps plus capsule
Obat capsule ini sangat baik untuk penderita paru-paru, asma, dan berkaitan mengenai bakteri dan virus dari paru-paru.
Baca Juga :
0 komentar:
Posting Komentar